Investigasi merupakan suatu teknik memperoleh sebanyak mungkin informasi
mengenai sesuatu melalui penyelidikan atau pemeriksaan yang mendalam.
Terkadang berkesan melakukan pengusutan suatu perkara lama untuk mencari
kebenaran atau menemukan fakta - fakta baru atas peristiwa yang sudah
lama terjadinya. Seperti halnya penelitian dan observasi, investigasi
juga memanfaatkan metode-metode penelitian, observasi, hasil survei, dan
lain-lain untuk menguji suatu kebenaran atas fakta atau data yang
diperoleh. Investigasi biasanya hanya dilakukan dalam waktu yang lebih
pendek dari penelitian. Demi menggali informasi yang
selengkap-lengkapnya inilah tidak jarang wartawan harus melakukan
investigasi dan observasi langsung ke lapangan. Dilihat dari caranya
memperoleh informasi inilah kemudian muncul istilah Reportase
Investigasi.
Contoh Investigasi:
Sebuah rumah kontrakan di daerah bekasi di curigai sebagai tempat prostitusi atau rumah bordir. kontrakan tersebut di curigai oleh warga setempat yang resah dengan kedatangan orang-orang asing yang kerap masuk kedalam kontrakan tersebut. sang pemilik kontrakan mengaku telah mengenal dekat dengan orang yang menempati kontrakan tersebut, dan isu tentang adanya orang asing yang sering berdatangan ke tempatnya itu dianggap hanya sebagai tamu. walau bagaimanapun mr. x orang menempati kontrakan tersebut terlihat akrab dengan tetangganya yang mayoritas adalah pekerja restoran. sampai saat ini belum ada bukti kuat yang mengatakan tempat itu adalah tempat prostitusi.
refrensi:
Willing, S. (2010). Laporan Interpretatif. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 115). Jakarta: Erlangga.
Minggu, 22 November 2015
Sabtu, 21 November 2015
Sejarah Jurnalistik
Sejarah Jurnalistik dimulai 60 tahun Sebelum Masehi (SM) di zaman Romawi
kuno. Ketika itu sudah muncul media untuk pernyataan umum yang kemudian
dikenal sebagai surat kabar. Media tersebut diberi nama Acta Senatus
atau Acta Diurna Populi Romawi. Acta Diurna Popali Romawi yang disingkat
menjadi Acta Senatus terbit setiap hari dan isinya memuat pengumuman
dari Kaisar Roma dan berita-berita kegiatan kekaisaran lainnya yang
ditempel atau dipasang di pusat kota yang disebut Forum Romanum (Stadion
Romawi). Pada mulanya Acta Diurna ditulis di atas meja dan setiap orang
yang melintasinya dapat membacanya. Mereka yang sering membaca Acta
Diurna di meja itu semakin banyak jumlahnya. Orang yang tidak mendapat
kesempatan membaca langsung di sana ataupun tidak sempat datang ke Roma
untuk mengunjungi meja itu dapat memesan kepada orang lain untuk
mencatat isi beritanya. Orang yang mencatat itu disebut Actuari atau
pencatat berita.
Setiap hari, jumlah para Actuari semakin membludak. Untuk itu, Acta
Diurna akhirnya dibacakan tiap pagi selama dua jam oleh pegawai istana.
Isinya juga semakin lengkap dan beragam menyangkut antara lain berita
pertukaran pejabat istana, perpindahan pegawai, kunjungan resmi pejabat,
undangan kaisar, berita keluarga, upacara kerajaan, termasuk mengenai
pertunjukan sirkus. Perkembangan selanjutnya ditulis dan ditempel di
Forum Romanum.
Acta Diurna diterbitkan oleh Julius Caesar pada tahun 59 SM dan ternyata
tetap bertahan selama empat abad sampai runtuhnya kekaisaran Roma pada
tahun 476 Masehi. Di zaman kekaisaran Augustus cara penyampaian berita
banyak diperbaiki, yaitu melalui cara beranting (estafet). Para pakar
menyebut masa sebelum Acta Diurna sebagai Masa Prajurnalis dan masa
setelah Acta Diurna sebagai Masa Jurnalis.
Sumber lain mengatakan bahwa Caesar sebenarnya hanya meneruskan dan
mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan
Romawi. Saat itu, atas peritah Raja Imam Agung, segala kejadian penting
dicatat pada “Annals”, yakni papan tulis yang digantungkan di serambi
rumah. Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap
orang yang lewat dan memerlukannya. Saat berkuasa, Julius Caesar
memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap
hari diumumkan pada “Acta Diurna”. Demikian pula berita tentang kejadian
sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu
disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan di
Forum Romanum untuk diketahui oleh umum. Berita di Acta Diurna kemudian
disebarluaskan. Saat itulah muncul para Diurnarii, yakni orang-orang
yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari
papan Acta Diurna itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan para
hartawan.
Dari kata Acta Diurna inilah secara harfiah kata jurnalistik berasal
yakni kata “Diurnal” dalam Bahasa Latin berarti “harian” atau “setiap
hari.” Diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan bahasa
Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau
“laporan”. Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan
“Journalist” (wartawan).
sumber :
1. Willing, S. (2010). Pengertian Jurnalistik. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 4). Jakarta: Erlangga.
2. Romli, A. (n.d.). Sejarah
Jurnalistik Dunia. Retrieved October 7, 2015, from
http://www.academia.edu/8895545/Sejarah_Jurnalistik_Dunia LAPORAN INTERPRETATIF
Laporan interpretatif adalah laporan lanjutan atas suatu kejadian yang mengandung pemikiran, penafsiran dan pandangan. Di sini wartawan mengulas suatu berita yang baru terjadi ataupun yang
sudah lama terjadi dengan memberikan interpretasi, spekulasi, dan
pendapat. Laporan interpretatif merupakan suatu bentuk laporan yang
lebih bebas. Umumnya kualifikasi wartawan yang dipercaya untuk
mengerjakannya adalah wartawan senior. Wartawan yang dimaksud adalah
wartawan yang sangat menguasai masalah seputar topik yang diangkat dan
dapat melakukannya dengan baik, jujur, dan objektif. Dia juga berani
mengutarakan penafsiran, pendapat, dan pemikirannya karena ia memang
berada pada posisi mengetahui fakta yang berkaitan dengan peristiwa yang
dilaporkan.
Contoh:
KOMPAS.com - diet lemak populer lagi. Dengan konsumsi minyak kelapa dan daging meningkat, orang mulai mengonsumsi lagi apa yang dulu dianggap jahat. Tapi, seberapa sehatnyakah perpindahan dari butter ke daging sapi? Ternyata, hampir segala sesuatu yang kita tahu tentang lemak selama ini, tidak benar.
Interpretasi :
Lemak lebih lambat dicerna daripada karbohidrat dan merangsang pelepasan hormon kenyang, yang dapat menjaga Anda dari makan berlebihan.
Bahkan, dalam sebuah penelitian, peserta diet moderat lemak, berat badannya turun 1,9 kg selama 18 bulan. Sedangkan kelompok rendah lemak, naik sebanyak 1,4 kg. Terlebih lagi, lemak memainkan peran positif dalam tubuh, dari produksi hormon ke fungsi otak yang optimal, bahkan membantu penyerapan gizi.
Refrensi:
Willing, S. (2010). Laporan Interpretatif. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 105). Jakarta: Erlangga.
http://health.kompas.com/read/2015/11/17/105300723/6.Mitos.dan.Fakta.tentang.Lemak
Contoh:
KOMPAS.com - diet lemak populer lagi. Dengan konsumsi minyak kelapa dan daging meningkat, orang mulai mengonsumsi lagi apa yang dulu dianggap jahat. Tapi, seberapa sehatnyakah perpindahan dari butter ke daging sapi? Ternyata, hampir segala sesuatu yang kita tahu tentang lemak selama ini, tidak benar.
Interpretasi :
Lemak lebih lambat dicerna daripada karbohidrat dan merangsang pelepasan hormon kenyang, yang dapat menjaga Anda dari makan berlebihan.
Bahkan, dalam sebuah penelitian, peserta diet moderat lemak, berat badannya turun 1,9 kg selama 18 bulan. Sedangkan kelompok rendah lemak, naik sebanyak 1,4 kg. Terlebih lagi, lemak memainkan peran positif dalam tubuh, dari produksi hormon ke fungsi otak yang optimal, bahkan membantu penyerapan gizi.
Refrensi:
Willing, S. (2010). Laporan Interpretatif. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 105). Jakarta: Erlangga.
http://health.kompas.com/read/2015/11/17/105300723/6.Mitos.dan.Fakta.tentang.Lemak
Jumat, 20 November 2015
HARDNEWS
Hardnews adalah berita-berita yang selalu di sampaikan setiap hari dan beritanya disampaikan langsung setelah kejadian seperti politik, ekonomi, kriminal, bencana, kecelakaan. Cara penyampaiannya pun sangat seriusdan berdasarkan pendekatan fakta.
Contoh berita Hardnews :
Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya, tepatnya di Dusun Abumpungeng, Desa Aralae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat siang, 20 November 2015, sekitar pukul 11.45 Wita.
Dua mobil, masing-masing Toyota Avanza dengan nomor polisi DD 612 IA dan Suzuki Ertiga dengan nomor polisi DD 1031 CB, saling bertabrakan. Tiga orang meninggal dunia dan 10 orang mengalami luka.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bone, Ajun Komisaris Irwan, menjelaskan Suzuki Ertiga yang melaju dari arah barat hendak mendahului kendaraan yang berjalan di depannya. Pada saat yang bersamaan, dari arah timur mucul mobil Toyota Avanza. “Pengemudi Suzuki Ertiga tidak bisa menguasai laju kendaraannya dan langsung menabrak Toyota Avanza,” katanya, Jumat petang, 20 November 2015.
Korban yang meninggal dunia adalah Alimuddin, 45 tahun, Setiawan Efendi, 60 tahun, dan Muh. Yakib, 56 tahun, yang menjabat Kepala SMK Sidrap. Adapun korban luka, antara lain Citra Wijaya kelurahan Marowalie; Hanis, Rappang, Kabupaten Sidrap; Muh. Hatta, warga Kelurahan Alehanuae, Sinjai Utara; Sofyan Aryanto, asal Tokka, Sinjai Utara; Timang, asal Sinjai Utara; Marwati Rauf, warga Rappang, Sidrap; Siti Nujanna, asal Rappang, Sidrap, serta Wardoyo, warga Jakarta. Dua korban luka lainnya belum diketahui identitasnya.
Mereka yang mengalami luka saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai. “Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk korban luka yang sudah bisa diajak berbicara,” ujar Irwan, sembari menambahkan penanganan kasus kecelakaan itu juga dibantu aparat Polsek Kahu.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bone, Ipda Freedy Nalle, mengatakan mobil Suzuki Ertiga ditumpangi rombongan guru yang tergabung dalam PGRI Kabupaten Sidrap. Termasuk di dalamnya Muh. Yakib. Mereka hendak mengikuti Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Sulawesi Selatan yang akan berlangsung di Kabupaten Bantaeng.
Mobil yang mereka tumpangi melewati jalur jalan di Kabupaten Soppeng dan melewati Bone Selatan. Kemudian melewati jalur jalan di Kabupaten Sinjai ke arah Kabupaten Bantaeng. Namun, saat melewati jalan di Dusun Abumpungeng, Desa Aralae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, kecelakaan maut itu terjadi.
refrensi:
1. Siddika, A. (2013, October 6). Hard News vs Soft News. Retrieved October 7, 2015, from http://www.slideshare.net/asiyasiddika28/hard-news-vs-soft-news
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/20/058720860/kecelakaan-maut-di-bone-3-tewas-10-luka
Contoh berita Hardnews :
Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya, tepatnya di Dusun Abumpungeng, Desa Aralae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat siang, 20 November 2015, sekitar pukul 11.45 Wita.
Dua mobil, masing-masing Toyota Avanza dengan nomor polisi DD 612 IA dan Suzuki Ertiga dengan nomor polisi DD 1031 CB, saling bertabrakan. Tiga orang meninggal dunia dan 10 orang mengalami luka.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bone, Ajun Komisaris Irwan, menjelaskan Suzuki Ertiga yang melaju dari arah barat hendak mendahului kendaraan yang berjalan di depannya. Pada saat yang bersamaan, dari arah timur mucul mobil Toyota Avanza. “Pengemudi Suzuki Ertiga tidak bisa menguasai laju kendaraannya dan langsung menabrak Toyota Avanza,” katanya, Jumat petang, 20 November 2015.
Korban yang meninggal dunia adalah Alimuddin, 45 tahun, Setiawan Efendi, 60 tahun, dan Muh. Yakib, 56 tahun, yang menjabat Kepala SMK Sidrap. Adapun korban luka, antara lain Citra Wijaya kelurahan Marowalie; Hanis, Rappang, Kabupaten Sidrap; Muh. Hatta, warga Kelurahan Alehanuae, Sinjai Utara; Sofyan Aryanto, asal Tokka, Sinjai Utara; Timang, asal Sinjai Utara; Marwati Rauf, warga Rappang, Sidrap; Siti Nujanna, asal Rappang, Sidrap, serta Wardoyo, warga Jakarta. Dua korban luka lainnya belum diketahui identitasnya.
Mereka yang mengalami luka saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai. “Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk korban luka yang sudah bisa diajak berbicara,” ujar Irwan, sembari menambahkan penanganan kasus kecelakaan itu juga dibantu aparat Polsek Kahu.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bone, Ipda Freedy Nalle, mengatakan mobil Suzuki Ertiga ditumpangi rombongan guru yang tergabung dalam PGRI Kabupaten Sidrap. Termasuk di dalamnya Muh. Yakib. Mereka hendak mengikuti Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Sulawesi Selatan yang akan berlangsung di Kabupaten Bantaeng.
Mobil yang mereka tumpangi melewati jalur jalan di Kabupaten Soppeng dan melewati Bone Selatan. Kemudian melewati jalur jalan di Kabupaten Sinjai ke arah Kabupaten Bantaeng. Namun, saat melewati jalan di Dusun Abumpungeng, Desa Aralae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, kecelakaan maut itu terjadi.
refrensi:
1. Siddika, A. (2013, October 6). Hard News vs Soft News. Retrieved October 7, 2015, from http://www.slideshare.net/asiyasiddika28/hard-news-vs-soft-news
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/20/058720860/kecelakaan-maut-di-bone-3-tewas-10-luka
SOFTNEWS
Softnews adalah berita yang bertujuan untuk menghibur para pembacanya, berita ini menitikberatkan pada kesenangan pembacanya biasanya seperti gosip, tips-tips berpakaian, teknologi dan sebagainya. cara penyampaian softnews santai dan tidak semua isinya memiliki unsur keseriusan.
Contoh berita softnews:
Bagi anda yang suka menggambar wajah atau sering kita sebut sketsa ini adalah suatu kegiatan menyenangkan dan dapat pula menghasilkan uang. berikut adalah tips mengggambar wajah supaya bisa terlihat bagus dan mirip.
Tips pertama: gunakan pensil yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. saat menggambar, kita tidak cukup menggunakan satu pensil saja, siapkanlah beberapa pensil untuk membantu anda melukis wajah.
Tips kedua: siapkan penghapus yang bersih. menyiapkan penghapus adalah hal yang sangat penting terutama bagi anda yang belum terlalu mahir dalam hal melukis.
Tips ketiga: gunakan kertas yang tepat untuk melukis. memilih kertas yang bagus juga dapat menunjang hasil karya anda. jangan memilih kertas yang terlalu tebal untuk melukis atau memiliki tekstur yang keras.
Tips keempat: jangan terlalu menekan pensil terlalu keras saat menggambar karena bisa menghasilkan gambar yang kasar dan tidak bagus. saat menggambar ayunkan pensil dengan pelan dan tidak terlalu terburu-buru agar dapat menghasilkan gambar yang halus.
Tips kelima: gunakan objek yang jelas, kalau bisa anda dapat menyuruh teman anda untuk dijadikan objek melukis anda atau menggunakan foto.
Referensi:
Contoh berita softnews:
Bagi anda yang suka menggambar wajah atau sering kita sebut sketsa ini adalah suatu kegiatan menyenangkan dan dapat pula menghasilkan uang. berikut adalah tips mengggambar wajah supaya bisa terlihat bagus dan mirip.
Tips pertama: gunakan pensil yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. saat menggambar, kita tidak cukup menggunakan satu pensil saja, siapkanlah beberapa pensil untuk membantu anda melukis wajah.
Tips kedua: siapkan penghapus yang bersih. menyiapkan penghapus adalah hal yang sangat penting terutama bagi anda yang belum terlalu mahir dalam hal melukis.
Tips ketiga: gunakan kertas yang tepat untuk melukis. memilih kertas yang bagus juga dapat menunjang hasil karya anda. jangan memilih kertas yang terlalu tebal untuk melukis atau memiliki tekstur yang keras.
Tips keempat: jangan terlalu menekan pensil terlalu keras saat menggambar karena bisa menghasilkan gambar yang kasar dan tidak bagus. saat menggambar ayunkan pensil dengan pelan dan tidak terlalu terburu-buru agar dapat menghasilkan gambar yang halus.
Tips kelima: gunakan objek yang jelas, kalau bisa anda dapat menyuruh teman anda untuk dijadikan objek melukis anda atau menggunakan foto.
Referensi:
Siddika, A. (2013, October 6). Hard News
vs Soft News. Retrieved October 7, 2015, from
http://www.slideshare.net/asiyasiddika28/hard-news-vs-soft-news
Langganan:
Postingan (Atom)