Senin, 06 Juni 2016

BAB 13 : Komunikasi dalam Tulisan

1. Penulisan kabar atau berita

dalam penulisan kabar atau berita haruslah berupa fakta dengan kata lain tidak dibuat-buat hanya untuk mencari popularitas, dapat menjawab pertanyaan 5W+1H, penulisan harus lebih spesifik fokus terhadap tema dari berita yang ingin disampaikan sehingga pembahasan tidak kemana-mana, kabar atau berita dapat dibuktikan secara nyata dan dapat dipertanggung jawabkan oleh penulisnya.

2. Penulisan pesan-pesan persuasive
 
Persuasif : suatu usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audience untuk mencapai suatu tujuan
Sebagai pesan-pesan rutin, pesan-pesan persuasif dimulai dengan melakukan:
1. Analisi audience
2. Pertimbangan perbedaan budaya
3. Memilih pendekatan organisasional
3. Korespondensi ( surat-menyurat )
 
Korespondensi adalah kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara pihak-pihak yang terkait di dalamnya baik itu mengatasnamakan instansi atau perseorangan.
A. Ciri - ciri surat:
                1. Berupa tulisan
                2. Terdapat isi pesan yang menjadi pokok pembahasan
                3. Gaya bahasa sesuai dengan jenis surat
                4. Terdapat informasi mengenai pihak yang terkait
B. Fungsi Surat:
1. Sebagai penyampai pesan
2. Sebagai wakil pengirim
3. Sebagai pedoman atau petunjuk suatu hal
4. Sebagai bukti tertulis
5. Sebagai alat pengingat
6. Sebagai dokumen penting
 

BAB 11 & 12 : Komunikasi Lisan dan Negosiasi

1. Komunikasi lisan dalam rapat

berkomunikasi dalam rapat peserta diharapkan dapat berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab, mampu menjadi komunikator yang baik dan responsive, mampu berperan sebagai penyelaras yang bijak dan adil dan mampu mengendalikan diri.

2. Komunikasi lisan dalam wawancara

Sikap dalam wawancara yang perlu diperhatikan:
1. Fokus pada lawan bicara.
2. Fokus pada pembicaraan.
3. Tidak boleh memotong pembicaraan.
4. Gunakan volume suara yang baik (berbicara tidak terlalu keras).
5. Sabar.
6. Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
7. Jangan menyakiti hati responden.
8. Hindari bahasa menggurui responden.
9. Hindari kata-kata kasar (kotor).
10. Bersikap ramah.
11. Hindari sikap rakus.
12. Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
13. Ucapkan terima kasih.



3. Komunikasi lisan dalam bernegosiasi

agar komunikasi dapat menjadi lebih efektif dan tepat sasaran dalam negosiasi bisnis harus melewati tahapan-tahapan seperti berikut:
1. Fact-finding
2. Planning
3. Penyampaian
4. Umpan balik
5. Evaluasi


BAB 9 : Presentasi Bisnis

1. Persiapan dasar presentasi bisnis

a.      Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
b.      Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik
c.       Menganalisis siapa audiens  ( Who, What, Where, When, Why, How )
d.      Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi   

2. Penggunaan alat bantu dalam presentasi

1. Microphon dan Sound
2. Proyektor dan Layar
3. Laptop atau Komputer
4. Papan Tulis
5. Laser Pointer
6. Aplikasi Power Point
7. OHP (Overheard Projector)
 
3. Menganalisa audiens
 
Dalam menganalisis audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab enam  pertanyaan mendasar berikut ini :
Siapa audiensnya?
a. Apa yang diinginkan audiens?
b. Dimana melakukan persentasi?
c. Kapan melakukan persentasi?
d. Mengapa melakukan persentasi?
e. Bagaimana melakukan persentasi?    

4. Mempersiapkan diri dan mental

mempersiapkan diri dan mental adalah hal ppenting jika ingin melakukan presentasi dengan sukses dan berjalan dengan lancar. latih kemampuan berbicara di depan umum supaya tidak terjadi kegagapan atau tersendat dalam memberikan informasi, kendalikan rasa takut atau nervous dan persiapkan materi dengan matang.  




BAB 8 : Perencanaan Laporan Bisnis

1. Pengertian dan jenis laporan bisnis

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang bersifat netral, memiliki tujuan yang jelas serta menyajikan fakta kepada seorang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bisnis tertentu. Laporan  bisnis  ialah  setiap  dokumen  faktual  yang  menyatakan  tujuan perusahaan merupakan sarana manajerial  untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi  pada pengambilan keputusan harus bersifat akurat, lengkap dan obyektif Laporan bisnis juga dapat diartika sebagai  suatu laporan yang memiliki  sifat netral  , tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau untuk kepentingan bisnis tertentu.

2. Bagian pokok dalam laporan bisnis
Sebuah laporan bisnis pada umumnya memiliki beberapa bagian, yaitu:
    1. Pendahuluan
    2. Isi
    3. Penutup
3. Pengorganisasian isi dalam laporan bisnis

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menyusun isi laporan bisnis yaitu cara deduksi (langsung) dan cara induksi (tak langsung).
Cara Deduksi
Menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu,setelah itu baru dijelaskan hal – hal yang rinci  Cara induksi
Menjelaskan fakta – fakta yang ada terlebih dahulu,kemudian memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi.
4. Penulisan laporan singkat

Penulisan Laporan Singkat
Terdiri atas 1-2 halaman
Lebih menekankan pada Body atau tubuh laporan.
Elemen Penting, seperti gaya penulisan, grafik penekanan penulisan, judul, dan sub judul, fomat memo atau surat.

5. Membuat laporan bisnis yang baik
Untuk membuat laporan bisnis yang baik perlu diprhatikan hal-hal seperti berikut ini:
1.Akurat
2. Keputusan yang baik
3. Format, gaya dan organisasi yang responsif
 

 

BAB 7 : Pengorganisasian dan Revisi Pesan-Pesan Bisnis

1. Pengorganisasian melalui outline
1. Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide
2. Menentukan urutan dengan rencana operasional
2. Pemilihan kata yang tepat
a. Kata yang sudah familiar
b. Kata yang singkat
c. Hindari kata bermakna ganda
3.Membuat kalimat yang efektif
Bentuk kalimat yang dengan sadar & sengaja disusun untuk mencapai informasi yang tepat & baik.

BAB 6 : Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis

1. Pemahaman Proses Komposisi
Penyusunan proses komposisi seperti halnya proses menciptakan lagu;merencanakan lagu, membuat aransemen dan menentukan musisinya hinnga melakukan revisi-revisi hingga lagu enak didengar. Begitu juga proses penyusunan pesan-pesan bisnis; perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
 
2. Perencanaan
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam perencanaan diantaranya maksud komunikasi, sasaran audiens, ide pokok, saluran yang digunakan.
 
3. Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan kata kalimat, dan paragraf perlu diperhatikan penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dimengerti, dan dilaksanakan.
 
4. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan ditelaah kembali dari substansi pesan yang akan disampaikan,gayapenulisa, struktur kalimat, dan bagaimana tingkat pemahaman. Pengecekan dilakukan agar pesan tersampaikan sesuai perencanaan.
 
5. Penentuan Tujuan
Tahap pertama dalam merencanaka suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi
 
6. Analisis Audiens
Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi.
1. Cara mengembangkan profil audiens.
Mengembangkan suatu profi audiens boleh dikatakan gampang – gampang susah. Penentuan profil audiens dalam hal ini tidak akan mengalami kesulitan karena audiens adalah orang – orang yang sudah dikenal, akantetapi akan menjadi sulit bila belum.dalam kasus ini komunikator perku melakkukan investigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.
  1. menentukan ukuran serta komposisi audiens
  2. siapa audiens
  3. reaksi audiens
  4. tingkat pemahaman audiens
  5. hubungan komunikator dengan audiens
2. Cara memuaskan audiens akan kebutuhan informasi
Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan informasi audiens dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan lima tahap di bawah ini ;
  1. cari apa yang diingikan oleh audiens
  2. antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
  3. berikan semua informasi yang diperlukan
  4. pastikan bahwa informasinya akurat
  5. tekankan ide – ide yang menarik bagi audiens
3. Cara memuaskan kebutuhan motivasional audiens
Ada kecenderungan bahwa audiens tidak mau mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang lebih baru. Cara mengatasinya adalah dngfan mengatur pesan – pesan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima audiens dengan mudah. Pendekatan yang dapa deliakukan adalah dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan argumentasi merupakan cara yang baik, perlu juga untuk mencoba menggunakan pendekatan emosi.
 
7. Penentuan Ide Pokok
Setelah menganalisis tujuan dan audiens delanjutnya adalah menentuka cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu ide pokok.
Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu :
1. Teknik Curah Pendapat
beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain :
  1. storyteller’s tour
  2. random list
  3. cfr (conclusions findings recomendation) worksheet
  4. journalist approach
    1. question and answer approach
2. Pembatasan Cakupan
Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh audiens.

BAB 5 : Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis

1. Keuntungan menguasai teknologi informasi

banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menguasai teknologi informasi di jaman modern ini yaitu dapat mengoptimalkan komunikasi dengan klien sehingga dengan mudah kita berkomunikasi tanpa bertatap muka, kemudian mempermudah dalam mempromosikan produknya dan yang terakhir mempermudah kita mendapatkan informasi.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
 
Pemanfaatan TIK dalam dunia bisnis dapat dilihat dari berbagai bidang seperti pertambangan dan pertanian, manufaktur dan kepariwisataan.

3. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengambilan Keputusan Bisnis

Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang.
Pedoman untuk untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut :
1. Mencari fakta dari persoalan yang sudah dikenal
2. Identifikasi
3. Memiliki keberanian dalam mengambil keputusan
4. Bersedia mengambil tindakan agresif dalam menerapkan keputusan
5. Mengambil resiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
6. Jauhi keputusan yang dapat mengubah susunan organisasi secara drastic
7. Keputusan perlu diuji coba terlebih dahulu
 

BAB 4 : Jenis-jenis Komunikasi

1. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian
Berdasarkan cara penyampaian informasi, bentuk komunikasi dapat kita bedakan,antara lain :
·                     Komunikasi dari titik ke titik/point to point communications, dikenal juga dengan sistem telekomunikasi.
·                     Komunikasi dengan cara Broadcassting, adalah dari satu titik ke banyak titik.
2. Komunikasi Menurut Perilaku
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga di pengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komuniaksi dapat dibedakan menjadi:
1.                  Komunikasi formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah di atur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja,kerja perusahaan, konferensi,seminar dan sebagainya.
2.                  Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak di tentukan dalam struktur organsasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung,desas desus dan sebagainya.
3.                  Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.

3. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1.                  Berpidato 
2.                  Memberi ceramah 
3.                  Memberi prasaran 
4.                  Wawancara 
5.                  Memberi perintah atau tugas
 
4. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
Pokok bahasan ruang lingkup komunikasi membahas mengenai definisi komunikasi dan karakteristik komunikasi.
 
5. Komunikasi Menurut Kelangsungannya

Komunikasi Langsung
Dilaksanakan scr langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga, ataupun media komunikasi, dan tidak dibatasi oleh jarak
Komunikasi Tidak Langsung
Dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi
 
6. Komunikasi Menurut Aliran Informasi
Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi dua arah ( two ways communication )
Komunikasi ke atas
Komunikasi ke bawah
Komunikasi ke samping 
 

BAB 3 : Komunikasi dalam Organisasi

1. Pola Komunikasi Bisnis

terdapat 2 pola komunikasi bisnis secara umum yakni:
1.  Saluran Komunikasi Formal
                a. top-down communication
                b. bottom-up communication
                c. horizontal communication
                d. diagonal communication
2. Saluran Komunikasi Informal
 
2. Mengelola komunikasi bisnis
 
Data statistik menunjukkan bahwa komunikasi yang bersifat rutin merupakan faktor penting dalam bisnis. Oleh karena itu maka komunikasi yang bersifat rutin harus dikelola dengan baik sehingga dapat memperkecil biaya dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi komunikasi.  

3. Masalah Komunikasi dalam Organisasi

Dalam proses organisasi tidaklah selalu mulus, tentunya akan banyak terjadi masalah-masalah pada perjalanananya. masalah yang sering muncul adalah masalah komunikasi, karena komunikasi adalah kunci utama dalam kesuksesan organisasi mengingat banyaknya orang yang terlibat didalammnya. masalah tersebut tentunya bukan menjadi suatu pengganjal dalam organisasi karena semua hambatan pastinya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat  

BAB 2 : Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis



1. Peranan Komunikasi dalam Bisnis
 
peranan komunikasi dalam bisnis sangat penting, dalam berbisnis di perlukan kemampuan untuk memasarkan yang baik sehingga dapat menarik perhatian para konsumennya. komunikasi memliki 2 peranan dalam dunia bisnis yaitu sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian dan juga sebagai alat untuk menggerakan perbuatan atau reaksi pesan (komunikator).
 
2. Tujuan dari komunikasi dalam Bisnis
 
Secara umum ada 3 tujuan komunikasi bisnis, yaitu:
1. Informasi (informing)
2. Persuasi (persuading)
3. Kolaborasi (collaborating)
 
3. Umpan Balik dan Bentuk-bentuknya
 
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Umpan balik hendaknya jujur
Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3. Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
5. Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6. Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
2. Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
1. External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2. Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3. Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4. Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6. Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7. Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
 
4. Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
 
Missunderstanding (kesalahpahaman) merupakan salah satu kendala komunikasi efektif dan sangat berpeluang menciptakan konflik. Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informasi yang diterima oleh seseorang memiliki makna atau esensi yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi atau penyampai informasi. Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan orang banyak. 
kesalahapahaman dalam berkomunikasi ini dapat memicu timbulnya masalah dalam mengembangkan pesan, munculnya keraguan tentang isi pesan, masalah dalam menyampaikan pesan, masalah dalam menerima pesan, masalah dalam mengartikan pesan.
 
5. Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
 
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan
 
 

BAB 1 : Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis

 1. pengertian komunikasi

komunikasi adalah cara penyampaian untuk memberi informasi atau hal lainnya dari satu orang ke orang lainnya.dan berikut pejelasan komunikasi menurut para ahli:

Menurut Everett M. Rogers, mengemukakan pendapatnya yaitu Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Lantas pendapat lain dari Rogers & O. Lawrence Kincaid “Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana terdapat dua orang atau lebih yang sedang membangun atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang pada akhirnya akan tiba dimana mereka saling memahami dan mengerti“.

2. unsur-unsur komunikasi

terdapat 6 unsur komunikasi yakni:
a. Sumber
b. Komunikator
c. Pesan
d. Channel / Saluran
e. Komunikasi
f. Faktor-faktor komunikasi
 
3. bentuk dasar komunikasi
 
a. komunikasi verbal 
b. komunikasi non-verbal
c. komunikasi internal dan eksternal
d. komunikasi formal dan informal
 
4.  bisnis dalam pandangan komunikasi
 
komunikasi sangat menjadi acuan utama dalam berbisnis itulah sebabnya orang yang mempunyai cara komunikasi yang baik mempunyai peluang besar untuk menjalankan suatu bisnis dan untuk mempromosikan usahanya tersebut. bisnis yang dijalankan tentu harus bisa memasarkan atau mengiklankan produk-produknya supaya bisa bersaing dengan produk lainnya maka dari itu bisnis memerlukan iklan yang dapat menarik perhatian masyarakat melalui komunikasi yang dapat dipahami secara langsung oleh masyarakat itu sendiri.